Kronologi Viral Boikot JNE Hingga Berujung PHK – Belakangan ini, banyak tagar viral yang membingungkan. Mimin cuma bingung kenapa ada oknum-oknum yang melakukan hal diluar nalar. Sehingga, banyak netizen yang mulai membuat tagar viral tersebut.
Seperti permasalahan baru yang tak kalah heboh atas tagar boikot JNE. Kenapa dengan JNE? Anda yang tidak tahu menahu pastinya penasaran dengan apa masalah yang menimpa pihak JNE hingga mengalami boikot, bukan?
Bahkan kabarnya, berita ini sudah heboh di medsos seperti di Twitter. Banyak cuitan yang di repost ulang oleh akun-akun besar dengan follower jutaan. Nah, makin penasaran tentang kronologi viral boikot JNE hingga berujung PHK tersebut, kan?
Jika anda mulai penasaran, mari simak informasinya berikut. Sebab, mimin sudah mencari tahu dan merangkum apa permasalahan yang menyebabkan berita ini mendadak viral. Tujuannya? Tentu agar anda tidak termakan berita hoax.
Bagaimana Kronologi Viral Boikot JNE Hingga Berujung PHK Ini?
Pertama-tama, anda harus tahu terlebih dahulu bahwasanya yang membuat masalah bukanlah pihak JNE secara keseluruhan. Namun, oknum mitra dan pegawai terkait saja. Sebab, anda harus tahu cabang JNE ada tersebar di negara kita.
JNE memang sebagai salah satu layanan pengiriman barang yang sering digunakan oleh banyak orang. Sebab, cabang nya mudah ditemukan bahkan di pelosok daerah sekalipun.
Namun, harus anda ketahui jika JNE membuka kerjasama dengan banyak mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. Jadi, akan ada CV lain yang menggunakan brand atau nama JNE.
Tapi, tentu saja jika mitra kerjasama yang menggunakan nama atau brand mereka harus bekerja sesuai SOP. Sudah tahu SOP bukan? Ini adalah peraturan yang mengikat antara pemilik brand (perusahaan) dengan mitra kerjanya.
Permasalahan yang viral ini berawal dari salah satu mitra JNE yang diketahui bernama CV Bangun Banua Lestari. Mitra tersebut berulah hingga berujung berita viral dan banyak yang melakukan aksi protes.
Apa yang dilakukan oknum mitra JNE ini? Ternyata, kejadian ini terjadi di JNE di Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Dimana ada poster untuk penerimaan pekerja JNE di sana.
Sayangnya, poster tersebut malah ramai diperbincangkan. Sebab, mengandung unsur SARA. Loh, kok bisa?
Nah, isi dari poster tersebut memang memalukan. Dimana karyawan yang mereka cari hanyalah yang beragama Islam saja. Memang, tidak salah jika owner menginginkan pegawai sesuai dengan kemauan mereka.
Masalahnya, JNE adalah perusahaan logistik umum. Pada SOP mereka tidak ada yang mengharuskan karyawan mereka untuk menganut agama tertentu.
Dampak Poster Viral JNE
Dan sekarang, banyak warganet yang protes atas poster pencarian pegawai JNE tersebut. Banyak yang langsung DM, mention ke pihak JNE melalui akun medsos resminya.
Namun, respon pihak JNE patut diacungi jempol. Sebab, mereka langsung mengatakan akan menindak tegas mitra dan oknum pegawai yang melakukan hal diluar ketentuan SOP perusahaan.
Dan tentu saja, mereka menyatakan tidak pernah mengharuskan pegawai mereka untuk menganut agama Islam saja. Siapapun boleh dan pekerjaan menjadi karyawan JNE terbuka lebar untuk umum.
Pihak JNE pusat juga menegaskan akan memutuskan hubungan kerjasama dengan mitra bermasalah tersebut. Dan tentu saja oknum karyawan bersangkutan juga akan diputus hubungan kerjanya alias di PHK.
Nah, bagaimana? Anda sudah tahu sekarang apa dan bagaimana kronologi viral boikot JNE hingga berujung PHK ini, kan? Jadi, jangan salahkan JNE secara langsung, ya!