Di zaman modern seperti saat ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi memang semakin meningkat, terlebih dengan mudahnya cara berinvestasi di masa sekarang. Namun kemudahan ini juga banyak dimanfaatkan oleh oknum yang menawarkan investasi bodong demi keuntungannya sendiri. Agar tidak tertipu, Investbro.id menjabarkan ciri ciri investasi bodong berikut ini.
Ciri – Ciri Investasi Bodong yang Wajib Diketahui Investor Pemula
1. Tidak Mempunyai Izin
Namanya saja investasi bodong, tentu investasi ini dilakukan secara ilegal. Sehingga produk investasinya juga tidak mempunyai izin resmi dari pihak terkait. Meski tidak bisa dipungkiri bahwa ada pula kasus penipuan investasi yang terjadi padahal sudah mempunyai izin resmi. Kendati demikian, ini tetap bisa menjadi salah satu ciri dari investasi bodong yang paling mudah dikenali.
Oleh sebab itu, sebaiknya anda mengecek izin perusahaan investasi tersebut terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Karena perusahaan investasi bodong umumnya tidak mempunyai izin resmi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Selain itu mereka biasanya juga tidak mencantumkan logo OJK secara terang terangan pada surat perjanjian atau aplikasi.
Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa perusahaan investasi terkait memang tidak memiliki izin resmi. Padahal untuk dapat beredar di masyarakat da menawarkan berbagai produk investasi, suatu perusahaan harus telah mempunyai izin lengkap terlebih dahulu. Jadi ingat untuk mengecek di izin perusahaan di OJK sebagai langkah pertama dalam investasi.
2. Menjanjikan Imbalan Tinggi Minim Risiko dalam Waktu Singkat
Mengenal ciri ciri investasi bodong berikutnya yaitu perusahaan menjanjikan imbalan tinggi meski hanya dalam waktu singkat. Bahkan mereka juga berani menawarkan risiko yang minim, terkadang tanpa risiko, dalam melakukan investasi. Padahal, setiap investasi pastinya mempunyai risiko tersendiri.
Dan penting untuk diingat bahwa dalam melakukan investasi berlaku prinsip high risk high return. Sifat investasi ini harus dipahami oleh setiap investor, karena semakin tinggi jumlah yang anda investasikan maka akan semakin tinggi pula risikonya. Maka dari itu, anda perlu curiga apabila mendapatkan penawaran investasi dengan iming iming minim risiko dan untung besar.
Terlebih jika perusahaan investasi menawarkan imbalan tinggi tersebut dalam waktu yang relatif singkat, maka besar kemungkinan itu merupakan investasi bodong. Sebagai contoh, investasi bodong akan menawari anda keuntungan hingga 20% per bulan atau bahkan 240% per tahun. Keuntungan yang tidak wajar seperti ini sebaiknya jangan dipercaya begitu saja.
3. Informasi yang Disajikan Terbatas
Perusahaan investasi yang legal dan telah memiliki izin resmi dan lengkap dari OJK, tentunya akan memberikan informasi yang jelas terkait dengan kegiatan investasi. Mulai dari model investasinya sampai pengelolaan dananya. Bahkan investor akan mendapatkan penjelasan mengenai berbagai risiko yang bisa terjadi saat menjalankan investasi.
Anda dapat mengenal ciri ciri investasi bodong di sini. Karena hal sebaliknya akan anda temukan pada perusahaan ilegal. Mereka tidak akan memberi penjelasan mengenai modal pengelolaan dana yang dilakukan, maupun ke mana aset yang terkumpul akan dialokasikan. Saat investor bertanya pun, pelaku investasi bodong cenderung tidak memberikan jawaban yang gamblang.
4. Meminta Bergabung dengan Cara Mendesak
Ciri lainnya dari investasi bodong adalah mereka cenderung meminta nasabah bergabung dengan cara mendesak. Misalnya dengan memberikan iming iming prospek keuntungan berlipat ganda yang sangat menggiurkan. Semakin cepat anda bergabung, maka akan cepat anda mendapatkan keuntungan melimpah, ini merupakan jurus andalan para pelaku investasi bodong.
5. Tidak Mempunyai Aset Dasar yang Jelas
Setiap investasi seharusnya mempunyai underlying asset atau aset dasar yang jelas. Misalnya reksadana saham, memiliki aset dasar berupa saham. Sehingga dana para investor nantinya akan ditanamkan pada produk reksadana saham, yang dikelola oleh manajer investasi agar dapat menghasilkan keuntungan.
Pun ketika anda berinvestasi di saham, investor atau trader akan mendapatkan keuntungan berupa capital gain apabila terjadi kenaikan harga saham di pasar modal saat mereka menjual sahamnya. Namun seperti yang telah sedikit disinggung pada poin sebelumnya, investasi bodong cenderung tidak menjelaskan aset dasar yang dimiliki, sehingga semuanya serba gelap dalam menjalankan usaha.
6. Bergantung pada Investor Baru
Mengenal ciri ciri investasi bodong berikutnya yaitu perusahaan cenderung bergantung pada investor baru. Ini merupakan ciri penting dari investasi bodong yang menggunakan skema ponzi. Skema ponzi adalah modus penipuan investasi bodong, dimana keuntungan yang dibayar pada investor sejatinya berasal dari uang investor itu sendiri atau dari rekrutmen investor baru.
Oleh sebab itu, anda wajib merasa curiga apabila ada perusahaan investasi yang terlihat begitu bergantung dengan pertambahan investor baru. Atau ketika anda terus didesak untuk menambah nilai investasi dengan iming iming agar mendapatkan keuntungan lebih besar. Mungkin saja perusahaan tersebut memang sedang menerapkan skema ponzi.
7. Memiliki Rekam Jejak yang Fiktif
Untuk memikat nasabah atau para investor baru agar mau bergabung dan melakukan investasi melalui perusahaan mereka, pelaku investasi bodong biasanya akan mengklaim banyak hal. Seperti mengaku memiliki pengalaman bertahun tahun dalam dunia investasi, mampu menghasilkan keuntungan dengan jumlah luar biasa, hingga pernah menerima penghargaan dan lain sebagainya.
Namun nyatanya, semua klaim tersebut tidak terbukti dan benar dan rekam jejaknya hanya fiktif ketika dicek kebenarannya di internet. Sebab saat ini hampir semua data akan mudah diperoleh di internet, terlebih data sekelas perusahaan investasi yang pernah mendapatkan penghargaan dengan pengalaman bertahun tahun. Ini harus anda ingat dalam mengenal ciri ciri investasi bodong.
Itulah beberapa ciri dari investasi bodong yang perlu diketahui oleh para investor pemula. Karena maraknya kegiatan investasi yang sekarang semakin mudah dilakukan oleh masyarakat, membuat banyak oknum memanfaatkannya untuk meraup keuntungan sendiri. Maka dari itu, anda perlu selalu berhati hati dan melakukan riset terlebih dahulu saat hendak berinvestasi.
