Mengenal dan Mengetahui 45 Butir Pancasila sebagai Pedoman Bernegara beserta contohnya – Pancasila merupakan landasan dari negara Indonesia. Supaya mudah dipahami dan diamalkan oleh seluruh warga Indonesia maka dibuatlah butir-butir Pancasila yang sudah ditetapkan melalui Tap MPR.
Pada awalnya, berdasarkan TAP MPR No. II/MPR/1978, butir-butir pengamalan Pancasila terdiri dari 36 butir. Butiran-butiran ini biasanya diajarkan dan disisipkan dalam pelajaran-pelajaran di sekolah.
Namun semenjak tahun 2003, berdasarkan Tap MPR No. I/MPR/2003, butir pedoman pengamalan Pancasila bertambah menjadi 45 butir.
45 Butir Pancasila Lengkap Beserta Contohnya
Butir Pancasila Sila Ke-1: Ketuhanan yang Maha Esa
Dari 45 butir Pancasila, Pancasila sila ke-1 terdiri dari tujuh butir.
- Butir pertama adalah bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya kepada Tuhan yang Maha Esa.
- Butir kedua adalah warga Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, sesuai dengan agama serta kepercayaannya masing-masing berlandaskan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Butir ketiga mengembangkan rasa sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan yang Maha Esa.
- Butir keempat adalah membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
- Butir kelima dari sila ke-1 adalah mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
- Butir keenam adalah agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa merupakan masalah pribadi manusia dengan Tuhan yang Maha Esa.
- Butir terakhir dari sila pertama adalah tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa kepada orang lain.
Contoh pengamalan dari butir-butir sila pertama ini adalah dengan saling menghormati setiap penganut agama yang berbeda tanpa memaksakan kehendak.
Ketika ada satu umat beribadah maka umat yang lainnya dilarang mengganggu. Contoh terakhir adalah menjalankan perintah dan menjauhi larangan sesuai dengan ajaran dan norma agama yang dianut.
Butir Pancasila Sila Ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua yang dilambangkan dengan rantai emas ini memiliki 10 butir Pancasila.
- Butir pertama adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa.
- Butir kedua, mengakui persamaan hak dan kewajiban asasi manusia tanpa menbedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, kedudukan sosial, jenis kelamin, warna kulit dan sebagainya.
- Butir ketiga dan merupakan butir kesepulun dari 45 butir Pancasila adalah mengembangkan sikap tidak semena-mena kepada orang lain.
- Butir keempat, mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa salira.
- Butir kelima, mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Butir keenam, berani membela kebenaran dan keadilan.
- Butir ketujuh, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Butir kedelapan, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Butir kesembilan, mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
- Butir kesepuluh di sila kedua ini adalah Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
Contoh dari pengamalan butir-butir Pancasila ini adalah dengan menjaga sikap tenggang rasa, toleransi dan tolong menolong dengan semua orang.
Tentu saja tanpa memandang asal usulnya. Sebagai makhluk sosial, selalu mau berbagi dengan sesama umat manusia karena manusia tidak bisa hidup sendiri.
Butir Pancasila Sila Ke-3: Persatuan Indonesia
Dari 45 butir Pancasila, sila ketiga mengandung 7 butir pengamalan.
- Butir pertama, mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Butir kedua, sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
- Butir ketiga, mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
- Butir keempat, mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Butir kelima, mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Butir keenam, memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
- Butir ketujuh, memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Contoh pengamalan dari butir-butir Pancasila sila ketiga ini adalah dengan rela bersatu membela tanah air dari serangan yang akan menghancurkan kedaulatan Indonesia.
Meskipun ada perselisihan pribadi, warga Indonesia harus mampu mengesampingkannya dan mampu mengutamakan kepentingan negara.
Selain itu, sebagai warga negara Indonesia juga harus bisa menjaga kelestarian alam dan negara.
Butir Pancasila Sila Ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat mengandung 10 dari 45 butir Pancasila. Dibawah ini penjelasan butir-butir pancasila sila ke 4 dengan contohnya:
- Butir pertama, sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
- Butir kedua, tidak boleh memaksakan kehendak pada orang lain.
- Butir ketiga, mengutamakan musyawarah saat mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Butir keempat, musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Butir kelima, musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Butir keenam, memberikan keperayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai dalam melaksanakan permusywaratan.
- Butir ketujuh, menghormati dan menjunjung tinggi keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Butir kedelapan, di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
- Butir kesembilan, dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Butir terakhir, keputusan yang diambil harus bisa dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan YME, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
Contoh pengamalan butir-butir sila ini bisa dilihat jelas dari sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia.
Warga melakukan pemilihan untuk menempatkan wakilnya di jajaran pemerintah.
Jika sederhananya bisa dilihat dari linkungan sekitar tempat tinggal ketika menentukan ketua RT maupun RW atau memutuskan kepentingan bersama dengan musyawarah.
Butir Pancasila Sila Ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Berikut ini penjelasan butir-butir pancasila sila ke 5 beserta contohnya:
- Butir-butir terakhir dari 45 butir Pancasila mengandung tentang kehidupan bersosial.
- Butir pertama, mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Butir kedua, mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Butir ketiga, menghormati hak orang lain.
- Butir keempat, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Butir kelima, suka bekerja keras.
- Butir keenam, suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Butir ketujuh, tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
- Butir kedelapan, tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Butir kesembilan, tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
- Butir kesepuluh, suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
- Butir kesebelas, suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Itulah 45 butir Pancasila yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga : Sejarah Pramuka Indonesia
Contoh dari sila kelima ini sudah pasti adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat, bisa berupa bantuan yang merata dan tanpa pandang bulu baik dari segi hukum dan masyarakat.
45 Butir Pancasila dan Contohnya PDF
Kami juga sudah menyediakan 45 butir pancasila diatas dalam bentuk pdf, jadi anda tidak perlu khawtir mencarinya kembali. Silakan Download Disini.
Adanya butir-butir ini untuk menjamin kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia terjamin dengan aman. Rakyatnya sejahtera tanpa ada yang merasa disisihkan atau dikucilkan.