Pengertian, Sejarah, dan Efek Tyndall Dalam Kehidupan Sehari-Hari! Tyndall adalah sebuah sebutan untuk efek penghaburan cahaya yang dilakukan oleh larutan koloid.
Efek ini terjadi ketika suatu larutan terpapar oleh sinar cahaya. Efek inilah yang menimbulkan langit berwarna biru di siang hari dan jingga di sore harinya.
Ketika sebuah larutan sejati terpapar sinar cahaya, cahaya tersrbut tidak akan dihaburkan oleh larutan.
Sebaliknya, pada sistem koloid cahaya akan secara langsung dihamburkan. Hal ini terjadi karena partikel koloid memiliki partikel yang sangat besar yang bisa menghamburkan sinar cahaya tersebut.
Sedangkan pada larutan sejati, partikel relatif kecil, hamburannya sedikit dan sulit diamati.
Sejarah Efek Tyndall
Efek Tyndall ditemukan oleh seorang ilmuwan fisika yang lahir pada tanggal 2 Agustus 1820 yang bernama John Tyndall.
John Tyndall adalah seorang ilmuwan yang lahir dari keluarga kurang mampu.
Walau begitu, keluarga John Tyndall ini memiliki kepedulian yang tinggi dan memandang penting ilmu pengetahuan dan dunia seputar pendidikan.
Ketika John Tyndall menyelesaikan pendidikannya, Ia mulai bekerja menjadi surveyor. Beberapa tahun kemudian ia naik tingkat. Bukan lagi seorang surveyor, namun kini ia menjadi seorang professor.
Dengan ilmu yang dimilikinya, Tyndall memulai penelitiannya tentang radiasi panas uap air yang membentuk sebuah awan, lapisan ozon, hidrokarbon dan CO2 pada tahun 1859.
Penilitian ini adalah awal dari efek Tyndall. Untuk membantu penelitiannya, John Tyndall menggunakan alat bernama spectrofotometer yang ia rakit sendiri untuk mengukur daya serap gas-gas di udara.
Dengan penelitian yang dilakukan ini, Tyndall menemukan sebuah fakta bahwa Karbondioksida, Hindrokarbon, dan Ozon dapat menyerap hawa panas lebih banyak dibandingkan jenis gas lain.
Dari sekian banyaknya gas, Tyndall menemukan bahwa uap air lah yang paling banyak menyelimuti bumi.
Melalui penelitiannya, Tyndall menemukan sebuah penghamburan sinar yang dilakukan oleh partikel koloid yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca dan fenomena langit yang memiliki warna.
Efek rumah kaca dan langit yang berwarna ini merupakan salah satu dampak dari adanya efek Tyndall.
Efek rumah kaca pada hakikatnya adalah buruk bagi manusia. Tapi di sisi lain, efek rumah kaca inilah yang membuat manusia tetap bisa bertahan hidup.
Masih menggunakan spectrofotometer miliknya, hasil yang dikeluarkan adalah gas yang ada di atmosfer dalat menyerap panas dengan kemampuan yang berbeda-beda.
Dalam penelitiannya, jenis gas yang mampu menyerap panas dengan tinggi adalah gas rumah kaca. Gas ini menyelimuti seluruh bagian bumi dan menyimpan hawa panas sehingga manusia tetap merasa hangat di malam hari.
Naasnya, penemu efek Tyndall ini meninggal di usianya ke 73 tahun pada tanggal 4 Desember 1893. Untuk menghormati penemuannya, namanya diabadikan dengan nama efek yang ia temukan.
Efek Tyndall Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Selain efek rumah kaca dan berwarnanya langit, ada juga contoh akibat dari efek yang ditemukan oleh John Tyndall ini.
Salah satunya adalah ketika kamu berada di dalam sebuah bioskop. Pada saat ada asap yang mengepul, maka cahaya infokus akan terlihat lebih terang dari normalnya.
Selain itu, contoh lain dari efek Tyndall ini adalah sorot lampu kendaraan yang akan terlihat sangat jelas pada saat kondisi berkabut.
Bahkan keadaannya bisa disadari walaupun masih berada pada jarak yang cukup jauh.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian, sejarah, dan contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari. Semoga pembahasan di atas bisa menambah ilmu pengetahuan kamu dan bisa dimanfaatkan di dunia nyata.