Cryptocurrency adalah salah satu hal yang banyak dibicarakan belakangan ini. Topik ini sangat populer, seolah semua orang mengerti tentang hal ini.
Apakah Anda adalah salah satu orang yang bergerak dalam dunia Cryptocurrency? Bila ya, maka Anda mungkin pernah mendengar tentang istilah Burning Coin.
Dalam dunia Cryptocurrency terdapat istilah tentang Burning Coin. Apa itu Burning Coin dan bagaimana contoh pelaksanaannya? Simak penjelasan tentang Burning Coin, manfaat serta contoh pelaksanaannya dibawah ini.
Apa Arti Burning Coin
Burn dalam bahasa Inggris artinya membakar. Pembakaran koin atau burning coin merupakan sebuah proses untuk mengurangi persediaan token secara permanen dengan cara membakarnya.
Dengan berkurangnya persediaan token, pasokan token yang beredar akan berkurang. Tujuan dari adanya Burning Coin ini adalah untuk menciptakan harga token yang lebih stabil dan cenderung naik.
Baca juga: Apa Itu Fork Crypto? Forking dan Keuntungannya Bagi Investor
Kekurangan dan Kelebihan Burning Coin
Setiap proses memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, termasuk Burning Coin. Dengan melakukan Burning Coin, Anda akan kesulitan membeli barang sebab harga token yang mahal. Bila mendapatkan barang yang diinginkan, Anda harus mengeluarkan uang cukup banyak.
Sementara itu, kelebihan dari melakukan Burning Coin ini akan sesuai dengan hukum penawaran dan permintaan. Semakin sedikit persediaan koin yang beredar, maka semakin mahal harganya. Inilah yang ingin dicapai oleh Burning Coin.
Proses Melakukan Burning Coin
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menghancurkan token. Penghancuran token akan didasari sesuai keinginan pengembang.
Ada beberapa pengembang yang menggunakan satu langkah pembakaran setelah ICO untuk menghilangkan token yang tidak terjual, tetapi ada juga pengembang lain yang membakar token dalam berbagai fase.
Contoh pelaksanaan Burning Coin adalah Binance. Mereka membakar token BNB setiap 3 bulan dengan tujuan membakar 100 juta token BNB.
Prosedur Burning Coin akan cenderung membuat harga token naik. Tetapi, tidak semua token bisa naik sebab ada token yang justru harganya semakin turun pasca Burning. Penurunan harga jangka pendek bersifat sementara, dan tren jangka panjang saham naik.
Mekanisme Pelaksanaan Burning Coin oleh Binance
Karena Binance adalah salah satu contoh Burning Coin yang cukup jelas, maka kami akan menggunakannya sebagai contoh mekanisme Burning Coin.
Berikut ini adalah mekanismenya:
- Pemilik koin akan menggunakan fungsi burn pada sistem Binance. Disana, mereka akan menulis jumlah koin yang ingin dibakar pada kuartal tersebut.
- Kontrak kemudian akan memverifikasi bahwa pemilik koin memang benar-benar memiliki Binance Coin di dompet digital mereka.
- Permintaan burn tidak akan berhasil jika koin yang mereka miliki tidak cukup. Namun, jika yang terjadi sebaliknya, maka koin-koin tersebut akan otomatis dikurangi dari dompet digital mereka untuk selamanya.
Baca juga: Cara Beli Koin Luna di Tokocrypto, Trust Wallet dan Binance
Dampak Burning Coin pada Binance Coin
Seperti yang disampaikan sebelumnya, mekanisme coin burn akan berdampak pada harga BNB yang positif. Hal tersebut juga sudah terlihat dari harga token BNB yang berhasil unggul dari token terbesar secara kapitalisasi pasar.
Meskipun banyak yang berakhir dengan baik, Anda harus berpikir tentang prospek kedepannya agar Burning Coin benar membawa pengaruh yang baik untuk Anda.
Nah, sekarang Anda sudah tahu apa itu Burning Coin dan dampaknya pada kenaikan harga token. Anda bisa mempertimbangkan kembali apakah Anda akan melakukan Burning Coin atau tidak. Selamat mencoba.