Inilah Ciri-Ciri dan Jenis Awan Stratus yang Harus Kamu Ketahui! Apa yang kamu lihat saat memandang ke arah langit? Luasnya langit yang kamu lihat tentunya ada gumpalan awan putih di sana, banyak yang mengumpamakan awan seperti gumpalan kapas raksasa.
Namun, tidak selamanya awan yang kamu lihat berwarna putih, ada kalanya awan juga berwarna abu-abu kehitaman. Seketika suasana pun berubah dan hujan pun akan datang, atau pun gerimis kecil.
Awan adalah suatu massa yang dapat kamu lihat dengan keberadaan tetesan air atau kristal beku. Namun, hal ini sangat bergantung dengan keadaan atmosfer bumi. Ada juga masalah yang dihadapi dan juga sering dijumpai.
Salah satunya adalah awan tinggi yang sebagian dari awan tersebut mengandung tetesan air dingin, yang umumnya berukuran 0,01 mm. Proses inilah yang membuat udara sekitar menjadi dingin karena energi yang dikeluarkan.
Awan dapat terlihat lebih gelap lagi jika awan tersebut di daerah inframerah, dikarenakan air akan menyerap radiasi matahari pada gelombang panjang. Sebenarnya awan memiliki banyak jenis, semuanya pun berbeda-beda.
Perbedaannya dari ketinggian awan di angkasa, bentuk, serta ciri-ciri lainnya dari awan tersebut. Salah satu jenis awan yang diketahui banyak orang , yaitu awan stratus.
Tentang Awan Stratus
Istilah stratus yang digunakan dalam penamaan awan ini menunjukkan adanya stratifikasi atau pelapisan beberapa awan terbentuk. Pelapisan pada awan ini berbentuk seperti lembaran atau lapisan tipis. Awan ini juga termasuk ke dalam sepuluh bentuk dasar dari awan yang disebut genera.
Awan stratus adalah bentuk awan yang berbentuk kabut serta berada di ketinggian rendah, yang terdiri dari tetesan air dan keberadaannya kurang dari 2 km. Meskipun ketinggiannya rendah, tetapi awan ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi awan nimbostratus, yang dapat menghasilkan hujan serta cuaca yang buruk.
Awan ini memiliki bentuk yang seragam, biasanya datar tipis dengan warna abu-abu. Umumnya, awan ini hanya berpotensi untuk gerimis saja, jarang sekali menghasilkan hujan karena gerakan vertikal ke atas yang mengakibatkan proses pengendapannya sangat lemah. Namun, awan ini juga mengganggu penerbangan dan sinyal gelombang radio.
Ciri-Ciri Awan Stratus
Setiap awan memiliki ciri-ciri yang membedakan antara awan yang satu dengan awan yang lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari awan stratus yang harus kamu ketahui:
- Proses dari pembentukan awan ini berada pada ketinggian kurang lebihnya 2 km di atas permukaan laut.
- Awan ini memiliki kemungkinan untuk berkembang menjadi awan nimbostratus, altostratus, dan beberapa jenis awan lainnya.
- Mampu menutup permukaan langit karena memiliki warna abu-abu atau putih kelabu.
- Bentuk dari awan ini seperti anyaman, berupa lembaran-lembaran yang datar dan tipis.
Jenis-Jenis Awan Stratus
Awan ini dapat berkombinasi dengan awan lain atau mengalami perubahan. Tentu saja akan menghasilkan jenis awan yang baru. Adapun jenis-jenisnya yang harus kamu ketahui, di antaranya adalah:
- Awan Altostratus, berbentuk menyerupai lembaran luas yang terstruktur dan berpotensi untuk hujan hingga turunnya salju.
- Awan Nimbostratus, umumnya berwarna abu-abu hingga berwarna gelap, ketinggiannya pun relatif rendah yaitu 600m – 3km.
- Awan Stratokumulus, memiliki bentuk gumpalan dengan warna yang bervariasi mulai dari abu-abu hingga warna putih cerah.
- Awan Cirrostratus, berbentuk seperti serabut tipis-tipis berwarna putih, biasanya berada pada ketinggian antara 5,5km – 13km.
Itu tadi uraian singkat mengenai awan stratus yang harus kamu ketahui agar dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk ke depannya. Apabila ada kesalahan dalam informasi yang disampaikan mohon maaf dan terima kasih.