Dwi Satya dan Dwi Darma Pramuka adalah dua hal yang menjadi pegangan hidup anggota Pramuka dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya.
Kata Dwi Satya, berasal dari Bahasa Sansekerta, yang berarti Dwi adalah dua dan Satya adalah janji.
Sementara Dwi Darma berasal dari kata Dwi yang berarti dua, dan Darma yang berarti pengamalan.
Jadi bila kedua pedoman ini digabungkan, maka akan berbunyi Dwi Satya berarti janji Pramuka dan Dwi Darma berarti pengamalan seorang Pramuka yang harus dilaksanakan dalam kehidupannya sehari-hari, baik dalam lingkup keluarga maupun kehidupan bersama teman-teman.
Adapun bunyi dari Dwi Satya dan Dwi Darma Pramuka adalah sebagai berikut.
Teks Naskah Dwi Satya Pramuka
“Demi kehormatanku, Aku berjanji dan bersungguh-sungguh ….
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tata krama keluarga
- Setiap hari berbuat kebajikan
Teks Naskah Dwi Darma Pramuka
- Siaga berbakti kepada Ayah-Bunda
- Siaga berani dan tidak putus asa
Dwi Satya dan Dwi Darma Pramuka menjadi kode etik anggota Pramuka golongan muda yang berusia antara 7 – 10 tahun.
Disebut juga sebagai kode etik Pramuka Siaga, yang mana penyebutan itu didasari oleh kiasan pada masa perjuangan bangsa Indonesia.
Dengan menepati janji dan melakukan pedoman di atas pada kehidupan sehari-hari, maka nanti akan terbentuk sasaran pembinaan Pramuka Siaga menjadi:
- Sosok yang berima dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
- Menjadi sosok yang peduli kepada nusa dan bangsa
- Patuh dengan aturan keluarga
- Menjadi pribadi yang soleh dan solehah
- Percaya diri
- Teguh dalam pendirian
- Dan tidak menyerah
Adapun beberapa contoh-contoh dari penerapan Dwi Satya dan Dwi Darma dalam kehdiupan sehari-hari.
Berikut adalah contoh perbuatan yang sesuai dengan Dwi Darma Pramuka dan Dwi Satya Pramuka.
Contoh Perbuatan Dwi Satya dan Dwi Darma Pramuka
Salah satu contoh sikap yang sangat mencerminkan perilaku Dwi Satya dan Dwi Darma Pramuka adalah kepatuhan terhadap orang tua.
Seperti yang sudah disebutkan di isi teks Dwi Satya dan Dwi Darma, berbunyi “Menurut Aturan Keluarga ….” dan “Patuh dengan Ayah-Bunda”, hal ini membuktikan bahwa faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap kita semua.
Dari sini kita bisa menarik kesimpulan, bahwa salah satu contoh perbuatan yang sesuai dengan Dwi Satya dan Dwi Darma Pramuka adalah patuh terhadap orang tua, bersikap sopan, hormat, dan senantiasa berbuat baik.
Tak cuma untuk oramg tua, berbagai aspek kehidupan juga disentuh oleh pedoman Pramuka Siaga ini.
Berikut adalah contohnya:
- Bersungguh-sungguh melakukan kewajiban kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Apapun kepercayaan kalian, kita harus senantiasa ingat dan tidak melupakan bahwa kehidupan selalu bergantung dengan Tuhan.
Contohnya sebagai seorang Muslim, jangan pernah meninggakkan kewajiban seperti Shalat 5 waktu, Puasa dan kewajiban lainnya.
Untuk orang Kristen melaksanakan kewajiban dengan pergi ke Gereja, dan lain-lain sesuai agama kalian
- Bersikap nasionalisme, cinta tanah air dan mencerminkan bangsa NKRI juga menjadi salah satu contoh perbuatan Dwi Darma dan Dwi Satya Pramuka. Contohnya dengan memasang lambang bendera Indonesia pada seragam Pramuka Anda dan berbagai hal nasionalis lainnya yang menunjukkan kebanggaan Anda akan tanah air tercinta ini
- Melakukan kebajikan setiap hari pada sesama manusia, baik itu teman-teman, orang lain, orang yang lebih tua, tetangga, masyarakat sekitar dan lain sebagainya.
Hal baik bisa dilakukan dengan berbagai macam bentuk, seperti tolong menolong, bertegur sapa, bersikap ramah, saling menghargai pendapat orang lain dan sebagaianya.
Baca juga:
Dengan mengikuti aturan Dwi Satya dan Dwi Darma Pramuka, diharapkan para anggota-anggota Pramuka bisa memiliki akhlak, budi perketi yang baik, Iman, Ihsan kepada semua yang ada di dunia ini.