Lambang ASEAN : Makna dan Simbol Persahabatan Antar Negara – Sudah menjadi rahasia umum bahwasanya ASEAN merupakan salah satu organisasi besar di wilayah Asia.
Tak lama setelah pembentukannya, beberapa orang dalam tim di dalamnya membuat lambang yang disinyalir dapat menjadi simbol untuk gerakan dari wilayah Asia Tenggara ini.
Pengenalan terhadap lambang dari organisasi ASEAN ini dimulai pada Juli 1998 bersama dengan bendera ASEAN.
Sempat mengalami perubahan beberapa kali, akhirnya pada tanggal 8 April 2010 lambang dari organisasi terbesar di Asia Tenggara ini resmi diperkenalkan kepada publik dan mendunia.
Dengan demikian, diharapkan agar semua pihak dapat mendukung dan menjadi saksi atas niat baik dalam persaudaraan dalam gabungan negara di wilayah ASEAN.
Arti Khusus dan Makna dalam Lambang ASEAN
Rancangan dari lambang ASEAN adalah tanaman padi. Hal ini dikarenakan padi atau beras merupakan makanan pokok yang paling umum dikonsumsi rakyat Asia Tenggara.
Makna padi juga banyak dikaitkan dengan kemakmuran, kecukupan pangan, kekayaan, dan simbol keberuntungan.
Oleh karenanya, keputusan menggunakan lambang padi ini disepakati oleh seluruh anggota kenegaraan yang jadi perwakilan di organisasi ASEAN.
Penggunaan simbol padi tak semata-mata sebagai aksesoris saja. Penentuan penggunaan lambang juga dimaksudkan agar daerah dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara bisa terjalin sebuah persahabatan yang makmur dan damai selayaknya padi yang selalu bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
Dahulu, lambang dari ASEAN bergambar 6 pagi yang terikat jadi satu, mengingat hanya 6 negara yang tergabung kala itu. Setelah konferensi Asia-Afrika, beberapa negara lainnya turut bergabung menjadi anggota.
Arti Lambang ASEAN secara Simbolis
Berdasarkan gambar dan simbol yang digunakan dalam lambang ASEAN, di dalamnya terhimpun beberapa komponen yang mendasari. Di bawah gambar padi terikat terdapat lingkaran merah di tengahnya.
Di bawah batang padi, terdapat tulisan kecil ASEAN berjenis huruf helvatika warna biru. Dalam lingkaran merah terdapat garis pembatas berupa cincin warna putih dan biru.
Setiap warna yang tersaji tentu berkaitan dengan makna tersirat di dalamnya. Baik berupa tujuan, keinginan, hingga visi misi organisasi yang dibentuk demi kemaslahatan orang banyak.
Kombinasi warna merah, biru, putih dan kuning, juga merupakan warna-warna yang digunakan oleh negara-negara anggota ASEAN.
Berikut penjelasan makna dari simbol dan warna yang terdapat dalam lambang organisasi Asia Tenggara satu ini.
- Warna biru melambangkan perdamaian, kemantapan, dan kekuatan.
- Warna merah melambangkan dinamika dan keberanian
- Warna kuning mencerminkan kemakmuran
- Warna putih diibaratkan seperti persaudaraan yang suci
- Sepuluh batang padi yang terikat melambangkan adanya 10 negara ASEAN yang tergabung dalam persahabatan, persaudaraan, dan solidaritas
- Bentuk lingkaran melambangkan persatuan dalam diri ASEAN
Arti Warna dalam lambang organisasi ASEAN
- Biru : Perdamaian, stabilitas, dan kejayaan
- Merah : Semangat, kedinamisan, dan ketegasan
- Putih : Kesucian
- Kuning : Kemakmuran dan rasa bahagia
- Ikatan rumpun padi : keinginan dan harapan dari para tokoh pendiri ASEAN untuk kebaikan dalam persahabatan dan kesetiakawanan sosial bermasyarakat antarnegara
- Lingkaran : Kesatuan
Negara-Negara Anggota Organisasi Besar ASEAN
Sejumlah negara digadang-gadang menjadi founding father atas terbentuknya organisasi ASEAN. Lima negara yang termasuk pendiri ASEAN adalah Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Pembentukan sudah berdiri sekitar beberapa tahun disusul oleh negaara lainnya yang turut bergabung seperti Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984, negara Vietnam ikut menjadi anggota pada 28 Juli 1995, Laos bergabung pada 23 Juli 1997, Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997, dan terakhir Kamboja pada 16 Desember 1998.
Sepuluh negara yang bergabung tersebut kemudian mencanangkan visi dan misinya, membuat lambang ASEAN yang mendunia, menggunakan hak dan kewajibannya untuk memberikan kontribusi bagi rakyat dengan lebih baik. Pada masa itu perang dingin sedang melanda beberapa negara.
Dengan dibentuknya organisasi ASEAN tersebut, diharapkan agar seluruh anggota yang tergabung dapat saling mengisi satu sama lain, dapat melindungi satu sama lain, tidak saling menyalahkan dan menjatuhkan satu sama lain.
Bergabungnya Indonesia sejak awal kemunculannya membuat tanah air tercinta semakin mudah dalam mengakses informasi internasional. Dapat dengan mudah pula menjalin kerja sama internal dengan negara ASEAN yang tergabung.
Tak hanya itu saja, Indonesia juga kerap dijadikan tuan rumah dalam perhelatan tingkat internasional seperti SEA Games atau ASEAN Paragames beberapa kali. Hal tersebut menjadi sebuah kebanggaan tersendiri untuk Indonesia.
Persatuan Menjadi Sebuah Awal yang Baik
Dengan adanya pengumuman resmi tentang lambang ASEAN dan artinya tersebut, diharapkan bahwa hal ini menjadi salah satu landasan dasar yang baik untuk banyak anggotanya, terlebih bagi rakyat masing-masing negara agar dapat mewujudkan sebuah perubahan signifikan yang membangun.
Tak hanya saling memberikan masukan dan support terhadap kebaikan bersama, tujuan didirikannya organisasi perhimpunan di Asia Tenggara ini juga menjadi bukti kokohnya kekuatan kebersamaan tak akan menghalangi masing-masing negara untuk lebih berkembang dibandingkan sebelumnya.
Justru beberapa saran terbaik akan mengatrol negara yang belum dapat mengembangkan dirinya dengan maksimal dapat membuka kesempatan baru demi kemajuan di negaranya.
Semboyan Organisasi ASEAN
Dalam tubuh organisasi, tak hanya berupa lambang ASEAN yang dibuat, melainkan juga memiliki semboyan yang tak kalah menarik. Semboyan tersebut adalah “One vision, One Identity, One Community” jika diterjemahkan menjadi Satu Misi, Satu Identitas, Satu Komunitas.
Semboyan tersebut didasari dari keinginan seluruh anggotanya untuk tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara dari berbagai sektor yang ada di dalamnya.
Dengan demikian, seluruh anggota organisasi ASEAN berkesempatan untuk silang pendapat terhadap masing-masing budaya di negaranya agar saling mengenal dan lebih memahami.
Dengan visi dan misi sebesar itu, organisasi ASEAN diharapkan bisa menjadi wajah untuk dunia bahwa komunitas antar negara di Asia Tenggara ini bukanlah sebuah tempat untuk bermain-main melainkan sebagai wadah agar seluruh komponen dan kesatuan 10 negara dapat berjalan beriringan, maju bersama-sama, menciptakan kondisi yang baik untuk rakyat yang lebih besar.
Lambang ASEAN dapat dikatakan sebagai salah satu manifestasi bentuk dari perwujudan perdamaian di kancah Asia Tenggara. Keterlibatan seluruh negara di kawasan ini juga akan semakin menguatkan visi dan misi yang telah terbentuk sebelumnya.
Meski sempat mengalami revisi, hal tersebut tak mengubah nilai dan tujuan utama organisasi ini terus berkembang menjadi besar.