Tanah air Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki letak astronomis, geografis, dan geologis yang cukup baik dan dapat memberikan kebaikan bagi warganya.
Dengan lokasi yang strategis dan dapat menghasilkan segala macam kekayaan bumi, seharusnya Indonesia sudah menjadi negara maju yang memberikan manfaat bagi negara-negara lainnya.
Sebagai warna negara yang baik, tentu usaha terbaik untuk menjaga Indonesia dari segala sikutan yang merugikan yakni tetap memberikan kontribusi sekecil apapun.
Setidaknya bisa dimulai dari diri sendiri, mulai dari hal terkecil, dan mulai dari sekarang.
Letak Astronomis Wilayah Indonesia
Letak astronomis adalah letak suatu wilayah tertentu, baik kota, negara, atau pulau, berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis imajiner yang membentang secara horizontal mengelilingi bumi di suatu wilayah, sedangkan garis bujur merupakan garis imajiner yang membentang vertikal mengelilingi bumi dalam suatu wilayah tertentu.
Garis lintang utara dan selatan dibatasi oleh garis ekuator, sedangkan untuk garis bujur timur dan barat dibatasi oleh Greenwich Mean Time.
Letak astronomis Indonesia berada pada 6ºLU (Lintang Utara)-11ºLS ( Lintang Selatan) dan berada dalam 95ºBT (Bujur Timur)-141ºBT (Bujur Timur).
Jika dilihat berdasarkan lokasi astronomis, Indonesia berada dalam iklim tropis karena berada di wilayah bumi sebelah timur.
Oleh karenanya tak heran bahwa di Indonesia hanya terdapat 2 musim saja, musim panas dan musim penghujan.
Baca juga : Komponen Peta
Letak Geografis Wilayah Indonesia
Untuk pembagian letak geografis, maka acuan yang digunakan yakni posisi wilayahnya dibandingkan dengan posisi negara atau pulau lainnya di sekitar tempat tersebut.
Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia, serta berada di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Dapat dikatakan bahwa lokasi Negeri Maritim ini berada di lintas perbatasan yang strategis untuk transaksi bidang ekonomi, kelautan, dan hasil bumi dari seluruh dunia.
Wilayah Indonesia bagian barat merupakan salah satu wilayah dari Benua Asia, tepatnya Asia Tenggara.
Untuk Indonesia bagian timur, termasuk dalam kawasan Benua Australia, sedangkan bagian tengah merupakan lokasi peralihan atau biasa disebut daerah Wallace.
Letak Geologis Wilayah Indonesia
Berbeda dengan letak astronomis Indonesia atau letak geografisnya, letak geologis adalah kondisi suatu wilayah berdasarkan keadaan geologi dan topografi daerahnya.
Indonesia membagi geologis wilayahnya menjadi 3 : daerah dangkalan Sunda, daerah dangkalan Sahul, daerah antara dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul.
Jika ditilik dari segi jalur pegunungan, Indonesia bagian barat merupakan rangkaian panjang pegunungan Sirkum Mediterania, sedangkan bagian timur merupakan bagian dari pegunungan sirkum Pasifik.
Baca juga : Awan Stratus
Dampak dari letak geologis yang ada di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
- Indonesia menjadi negara kepulauan yang punya banyak gunung api aktif
- Laut Indonesia Barat dan Timur cenderung dangkal, sedangkan laut di Indonesia Tengah lebih dalam
- Indonesia memiliki banyak barang tambang mineral yang menguntungkan
- Indonesia termasuk dari wilayah labil karena tanahnya yang tidak stabil membuat beberapa tempat kerap mengalami gempa bumi tektonik dan vulkanik
Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Iklim di Indonesia
Berada pada jalur lintas Greenwich membuat Indonesia tergolong sebagai negara yang memiliki iklim tropis. Pada dasarnya pembagian iklim ada dua yakni iklim tropis dan iklim muson.
Dikarenakan terletak pada lintang garis lintang utara dan selatan yang berdekatan dengan garis khatulistiwa, maka tidak heran bahwa Indonesia adalah negara yang cenderung panas.
Pada dasarnya letak astronomis Indonesia membagi beberapa iklim di dalamnya. Terdapat 3 iklim yang bisa dijabarkan dalam sebuah wilayah. Iklim tropis dan iklim muson, dan iklim laut
Iklim Tropis
Iklim tropis biasanya terletak di daerah yang berada antara 23,5º LU sampai 23,5º LS. Wilayah beriklim tropis akan lebih banyak mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, dengan durasi siang dan malam yang cenderung hampir sama. Hal ini membuat curah hujan dan kelembaban udara dalam wilayah ini cukup tinggi.
Iklim tropis ini hanya memiliki dua musim dalam setahun, yakni musim panas dan musim hujan. Rata-rata pergantian musim terjadi setiap 6 bulan sekali.
Beberapa tahun terakhir kondisi pergantian musim di Indonesia menjadi kacau karena lapisan atmosfer yang semakin terkikis.
Bulan September yang seharusnya telah masuk sebagai musim hujan masih menjadi musim panas bahkan hingga Desember.
Iklim Muson
Perubahan yang dibawa oleh iklim muson terpatok dalam periode tertentu. Iklim angin muson ada 2 jenis, yakni angin muson barat dan angin muson timur.
Angin muson barat merupakan tiupan angin dari Benua Asia ke Australia, sedangkan angin muson timur merupakan tiupan angin dari Benua Australia ke Asia.
Dikarenakan letak astronomis Indonesia yang berada di antara kedua benua Asia dan Australia, maka laju perjalanan yang terjadi pada angin muson barat dan timur ini akan mempengaruhi iklim yang ada di wilayah Indonesia.
Iklim Laut
Negara Indonesia yang merupakan wilayah kepulauan, menyebabkan tingginya curah hujan di beberapa kota dan daerah. Hal ini yang mendasari iklim laut juga berperan dalam kondisi hujan dan panas suatu tempat.
Lokasi yang memiliki garis bujur 0º melintasi kota Greenwich menjadi salah satu lokasi terpanas di Indonesia karena berbatasan denga standar waktu dunia GMT (Greenwich Mean Time).
Pengaruh Letak Astronomis terhadap Pembagian Waktu di Indonesia
Melihat letak astronomis Indonesia yang berada dalam daerah tropis menyebabkan negara ini memiliki 3 zona waktu yang berbeda.
Hal ini ternyata telah tertuang dan diatur dalam surat Keputusan Presiden Nomor 41 tahun 1987 yang membeberkan bahwa Indonesia dihadapkan pada 3 waktu berbeda yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), kemudian Waktu Indonesia Timur (WIT), dan juga Waktu Indonesia Tengah (WITA).
1. Waktu Indonesia Barat (WIB)
Lokasi yang memiliki zona waktu 95ºBT sampai 105ºBT di sebelah barat Indonesia dikategorikan sebagai bagian Indonesia Barat.
Di antaranya pulau Sumatra, Jawa, Madura, dan sebagian Kalimantan bagian barat. Secara internasional, waktu WIB berada pada GMT +7.
2. Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Lokasi yang memiliki zona di antara 105º BT sampai 120ºBT masuk dalam zona Indonesia bagian Tengah.
Di antaranya adalah pulau Sulawesi, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Lokasi Indonesia Tengah berada di antara barat dan timur. Secara internasional, WITA berada dalam GMT +8
3. Waktu Indonesia Timur (WIT)
Letak astronomis Indonesia bagian timur berada pada 120ºBT sampai 134ºBT. Di dalamnya terdapat pulau Papua dan kepulauan Maluku.
Secara internasional WIT sama dengan GMT +9. Dengan fakta ini, Indonesia menjadi lebih beragam karena masing-masing wilayah punya waktunya masing-masing.
Pengaruh Letak Astronomis terhadap Kehidupan Masyarakat di Indonesia
Fakta keberadaan astronomis Indonesia tentu berpengaruh pada kehidupan masyarakatnya.
Adaptasi dengan lingkungan sekitar membuat penduduk di Indonesia lebih cepat belajar dengan kondisi alam yang tersedia.
Hal ini menunjukkan bahwa manusia akan dapat bertahan sesuai dengan kondisi lingkungan yang ditempatinya.
Kegiatan Bersawah dan Berladang
Hampir seluruh wilayah Indonesia mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Keadaan ini sangat baik jika melakukan sebuah kegiatan pertanian. Padi hanya berproses selama 3 bulan.
Dengan begitu, warga dapat panen 4 kali dalam setahun. Tanah yang gembur dan subur juga menjadi sebuah senjata bagi para petani untuk menanam berbagai sayuran hijau.
Kegiatan Perikanan
Pergerakan ekonomi memang tak lepas dari kurs dollar yang ada dalam kancah internasional. Meski demikian, hal tersebut tak membuat warganya berpangku tangan dalam mencari cuan.
Iklim yang tak stabil membuat masyarakat tak hanya bergantung pada pertanian dan perikanan saja. Semua orang berusaha mendapatkan uang dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhannya.
Bentuk Arsitektur Bangunan
Kondisi iklim di Indonesia berpengaruh pula pada desain arsitektur bangunan warganya.
Sebagian besar rumah tradisional di Indonesia memiliki bentuk atap prisma dengan kemiringan ke bawah pada tepinya, salah satu contohnya adalah bentuk Joglo milik Jawa Tengah.
Bentuk rumah Joglo akan membuat siapapun yang berada di bawahnya terlindung dari panas dan merasakan sepoi angin dengan nyaman.
Letak astronomis Indonesia yang ditempati masyarakatnya saat ini, tak hanya memberikan ruang bagi warganya, tetapi juga membuka peluang kerja sama dengan pihak asing untuk saling menguntungkan.
Dengan kebijaksanaan dari pemerintah, niscaya Indonesia dapat menjadi negara maju yang membanggakan. Mari sama-sama bergerak untuk Indonesia gemilang demi generasi anak cucu tercinta di masa yang akan datang.