Surplus Adalah Sisa Barang dari Aktivitas Produksi, Benar?

Surplus

Surplus Adalah Sisa Barang dari Aktivitas Produksi, Benarkah? Bidang ekonomi memiliki banyak istilah yang jarang diketahui khalayak ramai. Tentu saja mereka yang tidak berkecimpung di bidang ini akan merasa bingung dan aneh dengan istilah-istilah yang ada, baik mendengar atau membaca tanpa disengaja istilah tersebut.

Surplus

Biasanya istilah-istilah tersebut familiar dan lumrah digunakan oleh orang yang bekerja dibidang ekonomi maupun bisnis. Ada salah satu istilah yang sering digunakan dalam beberapa kesempatan di dunia bisnis, yaitu surplus.

Surplus sering diperbincangkan karena memiliki pengaruh yang cukup besar di bidang ekonomi. Tidak jarang, surplus pun sering muncul di beberapa grafik dalam bidang ekonomi.

Surplus sendiri dibagi menjadi dua, yaitu surplus produsen dan surplus konsumen. Kedua istilah ini juga lazim didengar dan digunakan oleh orang yang terlibat di dunia bisnis atau ekonomi.

Definisi Surplus

Menilik dari KBBI edisi 5, menurutnya surplus adalah jumlah yang melebihi dari hasil biasanya; berkelebihan dan sisa.

Maka dari itu, surplus dapat diartikan sebagai kelebihan atau sisa barang dari suatu kegiatan kerja yang dihasilkan dari suatu perusahaan atau pengusaha.

Bisa juga diartikan sebagai nilai yang dapat melampaui nilai yang sudah ditentukan sebelumnya oleh perusahaan. Apabila telah melewati nilai yang ditentukan tersebut, dapat dikatakan bahwa hal tersebut adalah surplus.

Tidak hanya sampai di situ saja, surplus bisa juga dimaksudkan sebagai imbuhan pendapatan yang didapatkan dari harga yang ditetapkan oleh penjualan barang tersebut.

Supaya bisa lebih memahami tentang surplus, ada baiknya juga tahu mengenai jenis dari surplus yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu surplus produsen dan surplus konsumen.

Surplus Produsen

Surplus produsen merupakan hasil usaha atau pendapatan tambahan yang didapatkan oleh penghasil barang dari harga yang sebelumnya sudah menjadi ketentuan perusahaan.

Biasanya harga barang tersebut lebih tinggi dari harga yang sebenarnya. Persediaan barang yang dibutuhkan oleh para konsumen memberikan gambaran pada produsen untuk menjual barang dengan harga yang lebih tinggi.

Surplus adalah salah satu cara yang dilakukan banyak produsen untuk mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit.

Surplus produsen bisa dikatakan sebagai ukuran keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dalam menjual barangnya.

Hal itu dikarenakan harga barang yang telah dijual oleh produsen, kemudian dikurangi oleh biaya yang dikeluarkan pada saat produksi biasa juga disebut dengan surplus produsen.

Produsen biasanya akan menjual barang di atas harga minimum yang telah ditentukan dalam penjualan kepada konsumen.

Surplus Konsumen

Surplus konsumen merupakan sebuah kepuasan atau kegunaan (utility) tambahan yang didapatkan oleh pembeli dari pembayaran harga sebuag barang yang telah ditawarkan produsen dengan harga yang lebih rendah.

Surplus adalah jumlah yang mampu dibayarkan oleh konsumen kepada produsen terhadap barang yang telah dibelinya, hal itu dilakukan agar mendapatkan nilai guna dari barang tersebut.

Pada surplus konsumen biasanya terdapat perbedaan antara jumlah biaya yang konsumen keluarkan untuk membeli barang dengan jumlah biaya maksimum yang ada pada konsumen untuk membayarnya.

Surplus konsumen lebih menitikberatkan pada kepuasan dengan harga tambahan yang didapatkan oleh konsumen.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas, benar bahwa surplus adalah sisa barang dari aktivitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan pendapatan tambahan.

Keruntungan tidak hanya dirasakan oleh produsen semata, tetapi konsumen pun dapat merasakannya. Cara ini bisa dibilang lumrah dilakukan oleh banyak perusahaan-perusahaan besar.

Semoga dari penjelasan singkat ini dapat membantu menambah referensi mengenai surplus dan dapat diambil manfaat darinya.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *