Ponsel Android sering sekali menghasilkan file sampah yang membuat kinerja jadi lemot. Untuk mengatasi permasalahan ini, Anda bisa sering menghapus aplikasi tidak perlu dan data lainnya. Selain itu, Anda juga harus tahu cara menggunakan aplikasi Seeder.
Mengapa harus menggunakan Seeder? Karena aplikasi ini memang didesain untuk mempercepat kinerja dari ponsel. Jadi, meski main game HD sekalipun, Anda tidak akan mendapatkan layar yang tersendat atau aplikasi mengalami forced close.
Cara Menggunakan Aplikasi Seeder
Aplikasi Seeder mudah digunakan dan tidak perlu melakukan setting terlalu banyak. Kalau Anda ingin menggunakannya untuk mencegah ponsel Android jadi lemot, simak beberapa langkah di bawah ini:
- Unduh dan pasang melalui Play Store, hindari menggunakan versi mod untuk menghindari adanya virus yang masuk.
- Buka aplikasi Seeder.
- Tekan tombol OFF agar menjadi ON untuk mengaktifkannya.
- Sampai sini Seeder sudah beroperasi dengan baik.
Selain menekan ON, Anda juga harus memperhatikan beberapa pilihan di bawahnya. Berikut penjelasannya:
- Suspend RGN service while screen off. Dipakai untuk mematikan RGN saat layar dimatikan sehingga ponsel jadi lebih hemat daya.
- Extend I/O queue. Saat main game, manajemen I/O sering mengalami masalah. Efeknya, game jadi mengalami lag atau malah mati dengan sendirinya. Saat diaktifkan, main game jadi lebih lancar.
- Start automatically on boot. Saat Anda mencentang bagian ini, aplikasi Seeder akan dinyalakan dengan sendirinya saat booting atau setelah melakukan restart. Jadi, tidak perlu membuka aplikasinya lagi berkali-kali saat dibutuhkan.
Baca juga: Cara Instal File XAPK di Android dan PC
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Pakai Seeder
Sebelum menggunakan aplikasi Seeder pada ponsel Android, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu:
1. Aplikasi Butuh Ponsel Root
Seeder adalah aplikasi yang langsung bekerja pada sistem dan memanipulasi folder yang ada di dalamnya. Syarat untuk bisa melakukan ini semua adalah ponsel harus sudah dalam kondisi root terlebih dahulu. Kalau tidak di root, aplikasi bisa terpasang, tapi tidak bisa digunakan.
Melakukan root pada ponsel memiliki plus dan minusnya sendiri. Plusnya, Anda bisa melakukan cukup banyak manipulasi pada sistem agar bisa dimaksimalkan. Minusnya adalah, sistem jadi terbuka dan kalau proses ini dilakukan dengan salah, ponsel bisa mengalami mati total.
Ponsel yang sudah mendapatkan root juga bisa kehilangan garansi resminya dari distributor atau produsen. Itulah kenapa, proses root pada ponsel tidak dilakukan saat dalam masa garansi. Namun, dilakukan setelahnya sehingga garansi tetap aman.
2. Tergantung dengan Spesifikasi Ponsel
Sebenarnya masalah performa dari ponsel ini tergantung jeroan yang dipakai. Ukuran RAM, jenis chipset, sampai memori internalnya sangat berpengaruh besar. Itulah kenapa, Anda harus memperhatikan spesifikasi dari ponsel sebelum menggunakannya.
3. Masih Disarankan untuk Pembersihan File Sampah
Ada beberapa penyebab utama ponsel Android yang Anda gunakan menjadi sangat lambat. Pertama, memori dari ponsel terlalu sedikit dan RAM di bawah 2 GB. Selanjutnya, banyak file tidak terpakai termasuk aplikasi.
Meski menggunakan Seeder, Anda tetap disarankan untuk melakukan pembersihan secara manual. Hanya gunakan aplikasi yang sekiranya sering dipakai, memindah data ke PC, dan menghapus cache yang menumpuk.
Dengan mengetahui cara menggunakan aplikasi Seeder, Anda bisa dengan mudah memaksimalkan kinerja dari ponsel Android. Terlebih ponsel yang dipakai tergolong tipe lawas yang dikenal lebih lambat dibandingkan sering paling anyar.
Baca juga: Cara Menggunakan Aplikasi Termux
Aplikasi Seeder hanya membantu untuk mempercepat saja. Kalau spesifikasi dari jeroan ponsel memang tidak mumpuni, akan sulit untuk dimaksimalkan. Untuk itu, selalu bersihkan aplikasi secara berkala dan hanya gunakan aplikasi yang sesuai dan didukung.